Ternate.malut.polri.go.id – Ternate . Kapolres Ternate AKBP Azhari Juanda, S.IK bersama melaksanakan pertemuan dalam rangka mereduksi Gangguan Kamtibmas Pasca Pembakaran Bendera HTI di Kab. Garut serta membahas beberapa permasalahan sosial yang dapat menimbulkan Gangguan Kamtibmas di Kota Ternate bertempat di Ruang TMCC Polres Ternate. Rabu,(24/10/18).
Hadir juga dalam kegiatan pertemuan ini Wakapolres Ternate Kompol Jufri Dukomalamo, Kabag Ops Polres Ternate AKP Ishak Tanlain, Kabag Sumda AKP Mansur Saputra, Kabag Perencanaan AKP Sobro Afandi, Kasat Intelelkam AKP Samsul Bahri Handji. SE, M.Si, Kakanwil Depag Kota Ternate Drs. H. Adam Maarus, M. Pdi, Kepala Badan Kesbangpol Kota Ternate Abdullah Sadik, S. IP, M. SI, Ketua KNPI Prov. Malut Thamrin Ali Ibrahim, S. PI, M. SI, Jogugu Kesultanan Ternate H. Muhamammad Zulkiram Chaerudin, S. Ag, M. Pd.i, Ketua BKPMRI Prov. Malut Hasby Yusuf, SE, Perwakilan MUI Prov. Malut Asep Herdi Turmudi, Wakil Ketua MUI Kota Ternate Ustadz Safri Hasan, Ketua GP Ansor Kota Ternate Rahdi Anwar, S. Pd, Sekum HMI Cab. Kota Ternate Irjan Kopman, Perwakilan KNPI Prov. Malut dan Perwakilan HMI Cab. Ternate.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolres Ternate menyampaikan bahwa Pihak Polres Ternate menyelenggarakan kegiatan ini sebagai bentuk silaturahmi agar terciptanya situasi Kamtibmas di Kota Ternate yang aman dan kondusi. Perlu adanya bantuan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat dan OKP untuk bersama-sama dengan pihak Polres Ternate dalam menjaga Kamtibmas karena kami tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada bantuan, dukungan dan kerja sama dari semua pihak.
Pertemuan dan Rapat ini dimana untuk mengajak para Tokoh Agama, Toko Adat dan Toko Pemuda yang lain untuk dapat berpikir bersama-sama dalam menciptakan Kamtibmas di Kota Ternate yang aman dan kondusif.
“Ada beberapa hal yang akan kita diskusikan pada rapat kali ini, yang pertama terkait dengan bagaimana peran serta semua pihak untuk memakmurkan Masjid khususnya saat waktu Shalat Magrib dan Shubuh, yang Kedua terkait dengan upaya bersama dalam memberantas Miras dengan semangat Gamalama yakni gerakan bersama lawan miras dan narkoba. Dan yang ketiga adalah Meminta agar kejadian yang terjadi di Kab. Garut yaitu Pembakaran Bendera HTI tidak berdampak luas kepada masyarakat kota Ternate yang berujung kepada konflik antara sesama umat muslim.” jelas Kapolres.
Ketua GP Ansor Kota Ternate Rahdi Anwar, S. Pd menambahkan bahwa kami bersifat lembaga siap bergabung dengan Polres Ternate dalam bersama mendukung program-program Polres Ternate diantaranya Program GAMALAMA, Program POPEDA dan Program lain yang menjadikan Kota Ternate dalam keadaan aman dan kondusif. Apapun persoalan yang terjadi di luar wilayah Maluku Utara jangan kita ikut menanggapi dengan melakukan postingan-postingan di media sosial tetapi kt jadikan contoh pembelajaran untuk kita semua.
Dilain pihak, Kepala Badan Kesbangpol Kota Ternate Abdullah Sadik, S. IP, M. SI menambahkan bahwa pihaknya siap mendukung penuh Polres Ternate dalam membantu menjaga Kamtibamas yang aman dan kondusif di wilayah Kota Ternate. Untuk masalah Miras sudah ada upaya Hukum untuk menindak para pelaku penjual Miras namun dibalik semua ini kita harus mencari akar dari permasalahan tersebut dimana masyarakat Kota Ternate masih menjadikan minuman sehari-hari.
“PERDA Kota Ternate juga lemah dalam menjawab setiap problem terkait Miras tersebut dan saya ingin menyampaikan mari kita bersama mencari tahu otak dibalik Miras yang ada di Kota Ternate, terkait kejadian yang terjadi di Kab. Garut saya sependapat dengan Ketua GP Ansor bahwa jangan kita ikut menanggapi permasalah tersebut.” Tutur Abdullah Sadik.
Ditambahkan Ketua KNPI Prov. Malut Thamrin Ali Ibrahim, S. PI, M. SI untuk PERDA Miras yang kami lihat sangatlah Mandul dan Miras ini tidak bisa diharapkan oleh Polres Ternate karena di Kota Ternate larangan Miras maupun tutup jalan masih ada maka dari itu hal ini perlu kita bijaki bersama. Program Desain yang di tampilkan Kapolres Ternate sangatlah baik karena mendekat kan Pihak Kepolisiaan dalam melayani masyarakat, Harapan kami mari kita jaga tiga Program Polres Ternate yang sudah ada kegiatan ini jangan kita jadikan sampai disini saja melainkan kita bersama menjaga situasi kondisi Kota Ternate saat ini agar tetap aman.
Lanjutkan oleh Ketua BKPMRI Prov. Malut Hasby Yusuf, SE yang mengajak masyarakat Kota Ternate agar dalam memasuki waktu Shalat Maghrib dan Isya masyarakat melaksanakan Shalat dan masyarakat dilarang melaksanakan Aktifitas dalam bentuk apa pun. Kegiatan ini sangatlah penting karena membicarakan Keamanan Kota Ternate, serta merupakan suatu Gambaran maupun Potret sebagai tugas kita menjawab langkah kedepan dalam menciptakan situasi Kamtibmas Kota Ternate.
Sumber Konflik di Kota Ternate adalah Pesta yang berawal dari Miras sehingga tidak ada lagi izin-izin yang bersifat terbuka dalam melaksanakan kegiatan di Wilayah Kota Ternate, tidak ada Problem yang tidak bisa diselesaikan, “saya akan bergerak dan mendukung Program Kapolres Ternate dalam menghidupkan Program kami juga yang terdahulu agar tercipta realisasi dalam mendukung kegiatan ini”. Tambahnya.
Jogugu Kesultanan Ternate H. Muhamammad Zulkiram Chaerudin, S. Ag, M. Pd.i menambahkan mari kita belajar dalam melihat Kepedulian yang ada di Kota Ternate, kita memberikan sentuhan dan bahasa ringan kepada adik-adik kita yang sedang nongkrong di jalan pada waktu Shalat. Pemerintah Kota Ternate harus ikut campur dalam menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini, untuk Polres Ternate diharapkan untuk menjaga pintu-pintu masuk minuman keras di Wilayah Kota Ternate, Kejadian yang terjadi di Kab. Garut biarlah menjadi rana Kepolisian yang melakukan Penyelidikan kita tidak usah menanggapi sehingga kejadian tersebut tidak perlu di tanggapi dan di perbesarkan.
Wakil Ketua MUI Kota Ternate Ustadz Safri Hasan menyampaikan pihak MUI Kota Ternate mendukung penuh Program Polres Ternate, MUI Kota Ternate sangat mengutuk keras para penjual Miras, persoalan Miras jangan di bebankan kepada Polres Ternate melainkan di bebankan kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Ternate karena kejahatan yang di biarkan terus akan mempengaruhi seluruh lapisan masyarakat untuk berbuat kejahatan.
Di akhir pertemuan, Kapolres menyampaikan kesempulan bahwa seluruh komponen atau organisasi kemasyarakatan dan lembaga agar segera lakukan pertemuan internal untuk menyikapi dan meredam serta menetralisir dampak kejadian pembakaran bendera HTI di Kab.Garut. Lakukan upaya-upaya untuk menetralisir keadaan agar tidak terjadi konflik intra umat di Kota Ternate, bila ingin menyampaikan pandangan ataupun tanggapan terhadap kejadian Garut baik di media sosial atau di media cetak maka sampaikan tanggapan atau komentar yang proporsional dan menyejukkan, jangan provokatif, menghujat serta mengumbar ujaran kebencian.
Untuk Pemkot Kota Ternate agar segera menyelenggarakan FGD untuk membahas penanggulangan Miras, penutupan jalan, pesta dan bunyi-bunyian di mobil angkutan umum demi kenyamanan dan ketertiban umum di Kota Ternate, output yang diharapkan adalah adanya kesepakatan bersama dari setiap elemen masyarakat, tokoh dan pimpinan instansi untuk bersama-sama memberantas miras, menertibkan penutupan jalan, pesta dan bunyi-bunyian di angkutan umum.
Serta Kepada Kemenag Kota Ternate dan BTM Al-Munawar unttk membentuk Remaja Islam Masjid di setiap masjid yang ada di Kota Ternate dalam rangka membina generasi muda Islam sejak dini, dan melalui BKMT Kota Ternate untuk membentuk Majelis Pengajian Remaja Putri dalam rangka pembinaan generasi muda dan mengisi waktu luang remaja putri dengan kegiatan yang positif. (ds).